Nejimaki Seirei Senki-Tenkyou no Alderamin - Vol 1 Bab 1 (Part 1) Bahasa Indonesia
Posted by Unknown
Posted on 06.45
with No comments
Purnama di Kekaisaran (Part 1)-------------------------------------------------------------------------------------------------
Di wilayah Katjvarna, Empat musim pada dasarnya tidak ada, Karena ini daerah tropis.
Tidak ada musim semi maupun musim gugur, dan tentu saja, tidak ada musim dingin. Hanya ada musim penas ketika Jendral serius menyerang, dan satu lagi ketika ia sedikit mengendurkan tangannya. Salah satunya dapat dipanggil sebagai sejarah pertempuran Katjvarna yang dikenal paling berani.
Oleh karena itu, sosok seseorang yang kurus dan tinggi sedang tertidur diatas gantungan pohon, dengan tubuhnya yang menikmati tempat tidur gantungan mungkin adalah bentuk kemenangan manusia terhadap musim panas.
"IKTA, ayo bangun, IKTA."
Sesuatu yang kecil, berbentuk humanoid yang lucu menaiki dada orang itu, yang naik dan turun mengikuti pernapasan saat ia tertidur, dan mengguncangnya dengan semangat. Wajah yang besar, tubuh yang pendek, berbentuk bulat, dan "rongga cahaya" berada ditengah tubuhnya yang mengambarkan ia sebagai roh cahaya, salah satu dari pilar roh suci yang menjadi rekan baik bagi umat manusia.
"... Nnn ... ada apa, Kusu? Bukankah sudah kukatakan bahwa aku akan tidur sampai upacara wisuda? ..."
Mengangkat topi yang menutupi wajahnya, seseorang yang mengambil roh cahaya yang disebut Kusu dengan kedua tangannya. Dia adalah seorang pemuda yang memiliki mata yang mengantuk dan rambut berwarna hitam, memakai Kemeja dan celana biru tua yang kurang bagus, tapi mungkin dapat dikatakan seragam yang cocok bila digabungkan dengan topi.
"Jadi, sudah berakhir."
"... Hmm?
Sambil menatap roh cahaya naik dan turun di lengannya, pemuda, IKTA memiringkan kepalanya dengan mata masih mengantuk.
"Jika kemajuan seperti yang direncanakan, maka sekarang acara wisuda Imperial Grand Academy 131 sudah berakhir, dan seharusnya telah berganti ke acara makan antara lulusan dengan wali. Apakah biijaksana jika ikut makan saat ini?"
Mengetsahui itu, IKTA dengan santainya memandang langit, dan memang, matahari telah meninggi sejak ia tidur tadi.
"Tentu saja, itu berbahaya. Kita lewatkan acara makan, meskipun itu gratis."
IKTA,dengan lamban menurunkan tubuhnya dari tempat tidur gantung dan berdiri di tanah,meregangngkan tubuhnya, mengoyangkan punggunya, masih mengantuk saat terbangun, dan sekaligus merasakan lapar dan haus yang melanda.
"Ugh, aku merasa pusing ... apakah karena dehidrasi?"
"Itu karena kau tidur saat panas begini, pertama, ayo kita isi ulang persediaan air kita."
IKTA memegang tubuh Kus dan menyarankan dia untuk masuk kedalam kantong khusus yang melekat di pinggangnya dan menyimpan dia disana. Bgai roh yang lambat, itu merupakan posisi yang tepat untuk melakukan perjalanan.
"Yah, harusnya aku dapat sedikit bertahan bukan? Hanya untuk hari ini, Karena kan sia-sia menuntaskan dahaga dengan air hangat."
Setelah selsai mengambil tempat tidur gantung dari atas pohon, IKTA, meringis karena masih meraskan pusing, kemudian berjalan melalui bagian dalam hutan dengan roh agungnya.
"Saya Yagh sebagai instruktur pendidikan jasmani, mengucapkan selamat atas kelulusan anda, Nona Igsem. Ah, Ujian kenaikan tingkat petugas militer semakin dekat dengan anda, Saya berpikir bahwa semua orang yakin anda pasti lulus, tapi jangan mulai bersantai-santai?"
"Saya berterima ksih atas saran anda, Instruktur Yagh, Saya sedang berpikir untuk memanfaatkan semua hal yang sya pelajari disini untuk digunakan sebaik mungkin dalam mempraktekkannya."
Setelah upacara wisuda, pidato panjang presiden Akademi, membuat para lulusan kepanasan, mengakibatkan delapan siswa di bawa keruang medis. Akhirnya Yatorishino Igsem memindahkan acara ke bawah grand paviliun sesuai jadwal, dan ia tidak bisa makan dengan dengan benar, karena dirinya adalah murid teladan.
'Oh, Yatorishino-kun, selamat atas kelulusanmu, aku Kobakk dari Bimbingan Pendidikan, seperti yang diharapkan dari siswa kelas atas. Apakah kau mengharapkan hasil yang sama dari Ujian Kenaikan Pangkat Petugas Militer?"
"Terima kasih banyak, Instruktur Kobakk, saya akan mencurahkan seluruh energi saya untuk memenuhi harapan."
--Seorang siswa top mengerti itu, bahkan tanpa kalian katakan. Jadi biarkan aku pergi!
Selagi dia terus menerima pujian menyenangkan, tapi sebenarnya, tidak sama sekali berulang dalam dalm benaknya.
Jika mereka datang hanya untuk mengucapkan selamt atas kelulusannya, itu tidak masalah. Tidak ada yang membuat dia senang karena, setelah kata-kat ucapan selamat, setiap Instruktur akan menambahkan nama mereka sendiri. Selanjutnya, setiap jenis orang, dalam kehidupan sekolahnya sampai sekarang, adalah kelompok dengan koneksi lemah bagi Yatori.
Takut dilupakan, mereka mencoba untuk membuat kesan kecil dari awal, ini merupakan ide yang konyol. Tapi tetap saja, Sebagai bagian dari siswa kelas atas yang dikombinasikan dengan kebijaksanaan dan keberanian, dia harus membuat sikap yang bermartabat.
"Ah, tidak masalah! Minta porsi kedua es krim!"
Telinga yatori bergerak karena siswa yang berteriak di dekatnya ... Es Krim!
Seperti yang diharapkan dari acara kelulusan Imperial Grand Academy. Masakan mewah berjejer disepanjang diatas meja aula pertemuan. Ikan goreng yang ditambah dengan banyak bumbu rempah-rempah, sup daging direbus dengan gunungan rempah-rempah, nasi dicampur dan dirbus bersama dengan begitu banyak rempah-rempah yang akan membuatmu mati. Rasa rempah-rempah, yang untuk mensterilkan, memberi rasa, dan meningkatkan metabolisme, merupakan ciri mutlak dari Katjvarna. Sejak Yatori terbisa dengan semua itu, dia tidak keberatan lagi.
Namun, dia baru saja datang dari pidato panjang presiden. Dia dan semuanya telah banyak mengeluarkan keringat, dan bibirnya menjadi, kering dan tipis yang melampau normal. Makan makanan dengan banyak rempah-rempah akan mempercepat metabolisme keringat dan tidak menyejukkan. Tubuh Yatori sangat menginginkan "kesejukan."
Salah satu caranya adalah dengan menyelesaikan percakapan dengan Instruktur di saat yang tepat, ia berpaling ke arah suara tadi dan mulai berjalan dengan cepat. Es Krim--tidak dapat disangkal lagi merupakan suara dan kata yang paling menarik melebihi siapa pun di negeri ini.
Di dalam Katjvarna, yang jauh dari salju dan bahkan tidak pernah mengalami hujan es, satu-satunya orang yang mampu membuat permata berharga yang disebut es adalah roh air. Selain itu, mereka tidak dapat membuatnya dalam jumlah banyak, dan kebanyakan hanya beredar sebagai industri pendingin. Kemewahan dari "makan es" adalah kenikmatan yang hanya ada pada hari khusus, dan hal-hal yang menggembirakan.
Dengan banyak tangan yang mengambilnya, jumlah tyang tersisa sekarang dalam keadaan genting. Yatori, terus mendorong dirinya berjalan meskipun tidak dapat melakukan apa-apa selain berdoa aar jumlahnya cukup untuk dirinya, dan akhirnya ia tiba di depan piring.
Dia menarik napas lega tanpa berpikir. Es Krim di atas piring besar itu benar-benar hanya tersisa sedikit, yang apabila diambil semuanya dan disajikan diatas piring kecil maka akhirnya hanya akan cukup untuk satu orang. Itu sudah cukup ... Sambil membayangkan kesejukan es menggelincir di tenggorokannya, dia meletakkan satu tangannya di sendok.
"Ah."
Tangan Yator & IKTA bersentuhan |
Jari-jarinya, saat akan mengambil pegangan sendok, bersentuhan dengan jari seorang pemuda yang juga ingin mengambilnya di saat yang bersamaan.
"IKTA."
"Ah, Yatori. Selamat atas kelulusannya. Seperti yang diharapkan dari bagian kelas atas. Aku bangga berada di tahun yang sama."
Selagi memberikan pujian palsu, pemuda berambut hitam tersebut bertahan bahkan memberikan kekuatan pada sendok yang tercengkram erat. Yatori juga melakukan hal yang sama. Bergulat dengan sendok dari kiri ke kanan, keduanya tidak mau mengalah di depan meja piring es krim.
"... Kau, tidak muncul saat acara wisuda?"
"Yah, jangan kasar padaku. Hatiku selalu bersama-sama dengan semuanya."
"Aku tidak tertarik dengan hal aneh, seperti hatimu dapat dilepas. Jadi, dimana tubuh aslimu?"
"Dikuasai oleh tidur di hutan belakang sekolah. Aku tidak dapat membantu dan khawatir dengan banyaknya orang yang runtuh tahun ini."
"Delapn orang tidak mampu mendengarkan .... Jadi, kau, untuk bebrapa alasan melewatkan acara wisuda, hanya untuk muncul lagi di acara makan siang seperti tidak terjadi apa-apa?"
"Karena itu, hari ini di asrama tidak ada makan siang. Bahkan jika kau membiarkanku tidur melewati upacara wisuda, makan tetaplah kewajiban."
"Sepertinya aku akan menerima alasanmu. Pokoknya, singkirkan tanganmu."
Bagi Yatori yang memerintah dengan mengancam, IKTA mengangkat bahu dan tersenyum jahat.
"Berpikir bahwa lulusan terbaik yang terkenal di dunia tidak mau memberikan satu piring es krim untuk orang lain ..."
"Ugh."
"Aku Kecewa ... Para guru mungkin akan jijik. Untuk berpikir putri sulung daeri keluarga Igsem akan begitu memalukan ..."
Menyadari kehormatan yang dimiliki keluarganya, kekuatan pada tangan nya secara bertahap berkurang, IKTA, kemudian berhasil merebut sendok dan dengan gembira mengambil es krim yang tersisa ke dalam piring kecil.
"Seperti yang diharapkan dari Yatorishino Igsem, kebanggannya lebih tinggi dari gunung, hatinya lebih luas dari lautan. Sepertinya aku benar-benar memilki teman yang-- Ah baik, ow!?"
Saat ia membawa piring penuh ke tubuhnya, tangan kiri IKTA mengalami mati rasa. Tanpa menarik perhatian, tinju Yatori dengan cepat dikeluarkan mengenai saraf di sikunya. Dengan sigap menangkap piring yang jatuh dan mengambilnya untuk dirinya sendiri, Yatori tersenyum penuh kemenangan.
"Terima kssih atas caramu melayaniku, IKTA-kun. Seorang pria memang selalu mendahulukan wanita."
"Suatu kehormatan dapat menerima pujian dari anda."
IKTA membalas meski tidak dapat berargumen, mengosok sikunya dengan mata yang terlihat nyeri.
"... Mm~m."
Kesejukan dan rasa manis menyebar ke dalam mulutnya. aroma kayu manis memasuki hidungnya, sensasi es krim yang mencair karena panas tubuhnya meluncur ke dalam tenggorokannya. Yatori merasakn sensasi menggigil saat memegang sendok yang masih berada dalam mulutnya.
"Aku serasa hidup kembali, Es Krim memang yang terbaik."
"Itu memang sangat benar bukan? Disisi lain, aku hampir mati kepanasan. Tidak, aku sudah mati untuk waktu yang lam."
Dengan meminum minuman dalam cangkir porselin di tangannya, IKTA duduk di bangku, yang berada di sudut aula. Dia melotot saat melihat ekspresi bahagia Yatori yang meliriknya.
"Bukankah berlebihan, meminum tuak dingin untuk dirinya sendiri?"
"Alkohol ini kurang kuat dan belum diferemntasi dengan cukup. Oleh karena itu, aku tidak akan menganggapnya sebagai alkohol."
Meskipun berkata seperti itu, IKTA, dengan kendi besar tuak di bangkunya, menguras isi cangkir dan beberapa kali mengisinya kembali. Ketika rasa haus akhirnya menghilang, dia mulai mengisi kedua tangannya dengan makanan dan mulai makan terus-menerus.
"NNG ... mmm .... Mengingat bahwa ini adalah pesta dari Imperial Grand Academy, kualitas makanan yang disajikan sama dengan Kekaisaran. Kenyataan bahwa hal itu akan menurun adalah hal yang menghawatirkan, kau tahu, Yatori-kun."
"Cobalah untuk tenang. Karena siswa biasa seperti dirimu, yang sangat sulit untuk menghadiri kelas setiap tahunnya, kualitas makanan bukanlah suatu yang mereka pedulikan, kau mengerti."
Selagi berbicara, Yatori meletakkan sendok terakhir es krim ke dalam dalam mulutnya dengan nada menyesal. Dia melamun menatap meja, tapi tidak ada satu pun tanda-tanda akan lebih banyak es krim yang datang. Dia tidak dapat melakukan sesuatu tetapi diingatkan perkataan IKTA ini.
"Sialan, ku pikir itu adalah es krim terakhir tahun ini. Dalam kasus apapun, karena harga susu dan madu di atas es, yang dibuat langsung dari dapur, tampaknya telah meningkat cukup banyak sejak awal tahun di mulai."
Sambil mengeluh, IKTA, memberikan keputusasaan sambil menegak tuak.
Tersimpan didalam kantong pinggangnya, rekannya, Roh cahaya Kus, memperlihatkan matanya yang cemas.
"IKTA, jangan minum alkohol terlalu banyak, itu tidak baik bagi tubuh."
"Aku kira begitu, Kus. Peluang dimana diriku dapat minum hingga menyakiti tubuh jarang terjadi, kau tahu."
Sambil bolak-balik menonton keduanya, Yatori dengan santai membawa tangannya ke pinggul kanannya dan membelai wajah patnernya yang tersimpan disana. Dengan "ruang api" di kedua tangan, ia adalah Roh api Syiah.
"Sepertinya kau mengalami kesulitan seperti biasanya, Kus, Syiah khawatir juga."
"Terima kasih banyak, Yatori. Syiah telah diberkati dengan master yang bertanggung jawab."
"Setuju."
Setelah berbicara sambil menghela napas, Syiah terdiam untuk kedua kalinya.
Dia tampak dingin, tapi mengingat keduanya, ia lebih dekat ke mode standar roh ini. Kepribadian roh dibentuk dengan menerima pengaruh tuannya, tetapi roh-roh dengan kemampuan seperti Kus jarang ada, dan roh seperti ini yang menjadi patner tentara diutamakan untuk menjadi lebih komunikatif.
0 komentar:
Posting Komentar