Vol 9

"... Yuuji."

"Apa"

"... Kita telah hidup bersama tadi malam, tetapi tidak terasa seperti kita telah hidup bersama."

"Tentu saja itu tidak mungkin. Pikirkan tentang hal ini, bukan hanya sekali atau dua kali menyadari diriku terikat dan tersumbat dan diculik ke rumah mu. Tidak ada perasaan romantis di sini. "

"... Jadi mulai malam ini dan seterusnya, aku akan tetap tinggal di rumah Yuuji."

"Baiklah. kalu begitu aku akan tinggal di rumah mu. "

"... Yuuji, apakah kau akan mengenakan pakaianku ketika berada dirumahku?"

"Tahan dulu. Biarkan aku membawa satu set pakai bersih. "

"??? ... Rumahku memiliki banyak kaus kaki."

"MENGAPA HANYA ADA KAOS KAKI SAJA !? BUKANKAH, SETIDAKNYA ADA CELANA ATAU BOXERS YANG DAPAT DIPAKAI? "

"... Aku tidak akan keberatan bila Yuuji mengenakan celana dalam dan bh ku."

"AKU AKAN PIKIRAN ITU! JANGAN KATAKAN SEPERTI AKU MEMAKAI BH! "

"... Bukankah kau memakainya, Yuuji?"

"AKU TIDAK PERNAH MEMAKAINYA! TAPI AKU PASTI MEMAKAINYA DI BAGIAN BAWAH! "

"…Dimana?"

"INI BUKAN WAKTU NYA BERTANYA PADAKU DI MANA! JANGAN KAU PIKIR AKU MEMAKAINYA SEPERTI ITU ADALAH HAL YANG BIASA! "

"... Sebagai teman masa kecil, aku mempunyai kewajiban untuk memeriksa status pertumbuhan mu, Yuuji."

"TIDAK MUNGKIN ADA SESUATU SEPERTI MEMERIKSA STATUS PERTUMBUHAN , BUKAN ?! JIKA KAU MULAI MENELANJANGIKU DAN MEREKAMNYA, ITU AKAN BERBA-"

"..."

"Oi, tunggu sebentar. Mengapa kau tidak berbicara? "

"... Apa Kelas F akan mulai melanjutkan perang pemanggil?"

"Mengapa kau menganti topik tiba-tiba."

"... Bisakah kau mengalahkan kelas C?"

"Ku ...! Pura-pura tidak mendengar sesuatu yang akan merugikan mu ... "

"... Bahkan di antara suami dan istri, ada beberapa hal yang tidak bisa kita bicarakan."

"KITA BUKAN SUAMI DAN ISTRI Aku terlalu lelah untuk bahkan mengomplainnya lagi ..."

"... Jadi, bagaimana?"

"Hm? Perang Pemanggilan? "

"... Un."

"Ini bukan seperti apakah kita bisa menang atau tidak, tapi kami harus menang. Kita tidak boleh gagal di sini. "

"…Lakukan yang terbaik. Jika memang laki-laki, Yuuji, kau pasti akan menang. "

"Oh, terima kasih dukunganya, bahkan jika kau dengan tulus ​​bersorak untuk kami, kau tahu apa tujuan akhir kami, bukan?"

"... Kau bertujuan mengalahkan kelas A saat ini, kan? Yuuji? "

"Tentu saja, kami pasti akan menang kali ini."

"…Apakah begitu?"

"Tunggu dengan sabar. Kami tidak akan mundur. "

"... Itu tidak masalah, tapi-"

"Tapi apa?"

"-Yuuji, kau tahu apa yang akan terjadi saat kau kalah, bukan?"

"...... .Haha, Kaki ku mulai gemetar ... apakah ini yang disebut dengan samurai goyah ?"

"... Ketika kau sudah kalah dua kali, kau lebih baik bersiap-siap."

"Gu ...! Aku, aku tidak akan kalah! "

"... Jadi, kau harus bekerja keras saat melawan kelas C."

"Hati ku mulai terasa rumit sekarang ... baiklah, aku akan melakukan yang terbaik. Ini adalah keinginan kami untuk menang dalam perang pemanggilan. "

"... aku akan mendukung pertempuran mu dengan kelas C."

"Oh terima kasih."

"-Ngomong-ngomong, Shouko, tentang memeriksa pertumbuhan tadi."

"... Aku harus melakukan tugas ku hari ini."

"OOOIIIII !! APAKAH KAU BENAR-BENAR AKAN MELAKUKANYA !! ?? "
Ilustrasi Novel
Soal Pertama-Part 1, Part 2, Part 3
Purnama di Kekaisaran (Part 1)
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Di wilayah Katjvarna, Empat musim pada dasarnya tidak ada, Karena ini daerah tropis.

Tidak ada musim semi maupun musim gugur, dan tentu saja, tidak ada musim dingin. Hanya ada musim penas ketika Jendral serius menyerang, dan satu lagi ketika ia sedikit mengendurkan tangannya. Salah satunya dapat dipanggil sebagai sejarah pertempuran Katjvarna yang dikenal paling berani.

Oleh karena itu, sosok seseorang yang kurus dan tinggi sedang tertidur diatas gantungan pohon, dengan tubuhnya yang menikmati tempat tidur gantungan mungkin adalah bentuk kemenangan manusia terhadap musim panas.

"IKTA, ayo bangun, IKTA."

Sesuatu yang kecil, berbentuk humanoid yang lucu menaiki dada orang itu, yang naik dan turun mengikuti pernapasan saat ia tertidur, dan mengguncangnya dengan semangat. Wajah yang besar, tubuh yang pendek, berbentuk bulat, dan "rongga cahaya" berada ditengah tubuhnya yang mengambarkan ia sebagai roh cahaya, salah satu dari pilar roh suci yang menjadi rekan baik bagi umat manusia.

"... Nnn ... ada apa, Kusu? Bukankah sudah kukatakan bahwa aku akan tidur sampai upacara wisuda? ..."

Mengangkat topi yang menutupi wajahnya, seseorang yang mengambil roh cahaya yang disebut Kusu dengan kedua tangannya. Dia adalah seorang pemuda yang memiliki mata yang mengantuk dan rambut berwarna hitam, memakai Kemeja dan celana biru tua yang kurang bagus, tapi mungkin dapat dikatakan seragam yang cocok bila digabungkan dengan topi.

"Jadi, sudah berakhir."

"... Hmm?

Sambil menatap roh cahaya naik dan turun di lengannya, pemuda, IKTA memiringkan kepalanya dengan mata masih mengantuk.

"Jika kemajuan seperti yang direncanakan, maka sekarang acara wisuda Imperial Grand Academy 131 sudah berakhir, dan seharusnya telah berganti ke acara makan antara lulusan dengan wali. Apakah biijaksana jika ikut makan saat ini?"

Mengetsahui itu, IKTA dengan santainya memandang langit, dan memang, matahari telah meninggi sejak ia tidur tadi.

"Tentu saja, itu berbahaya. Kita lewatkan acara makan, meskipun itu gratis."

IKTA,dengan lamban menurunkan tubuhnya dari tempat tidur gantung dan berdiri di tanah,meregangngkan tubuhnya, mengoyangkan punggunya, masih mengantuk saat terbangun, dan sekaligus merasakan lapar dan haus yang melanda.

"Ugh, aku merasa pusing ... apakah karena dehidrasi?"

"Itu karena kau tidur saat panas begini, pertama, ayo kita isi ulang persediaan air kita."

IKTA memegang tubuh Kus dan menyarankan dia untuk masuk kedalam kantong khusus yang melekat di pinggangnya dan menyimpan dia disana. Bgai roh yang lambat, itu merupakan posisi yang tepat untuk melakukan perjalanan.

"Yah, harusnya aku dapat sedikit bertahan bukan? Hanya untuk hari ini, Karena kan sia-sia menuntaskan dahaga dengan air hangat."

Setelah selsai mengambil tempat tidur gantung dari atas pohon, IKTA, meringis karena masih meraskan pusing, kemudian berjalan melalui bagian dalam hutan dengan roh agungnya.

"Saya Yagh sebagai instruktur pendidikan jasmani, mengucapkan selamat atas kelulusan anda, Nona Igsem. Ah, Ujian kenaikan tingkat petugas militer semakin dekat dengan anda, Saya berpikir bahwa semua orang yakin anda pasti lulus, tapi jangan mulai bersantai-santai?"

"Saya berterima ksih atas saran anda, Instruktur Yagh, Saya sedang berpikir untuk memanfaatkan semua hal yang sya pelajari disini untuk digunakan sebaik mungkin dalam mempraktekkannya."

Setelah upacara wisuda, pidato panjang presiden Akademi, membuat para lulusan kepanasan, mengakibatkan delapan siswa di bawa keruang medis. Akhirnya Yatorishino Igsem memindahkan acara ke bawah grand paviliun sesuai jadwal, dan ia tidak bisa makan dengan dengan benar, karena dirinya adalah murid teladan.

'Oh, Yatorishino-kun, selamat atas kelulusanmu, aku Kobakk dari Bimbingan Pendidikan, seperti yang diharapkan dari siswa kelas atas. Apakah kau mengharapkan hasil yang sama dari Ujian Kenaikan Pangkat Petugas Militer?"

"Terima kasih banyak, Instruktur Kobakk, saya akan mencurahkan seluruh energi saya untuk memenuhi harapan."

--Seorang siswa top mengerti itu, bahkan tanpa kalian katakan. Jadi biarkan aku pergi!

Selagi dia terus menerima pujian menyenangkan, tapi sebenarnya, tidak sama sekali berulang dalam dalm benaknya.

Jika mereka datang hanya untuk mengucapkan selamt atas kelulusannya, itu tidak masalah. Tidak ada yang membuat dia senang karena, setelah kata-kat ucapan selamat, setiap Instruktur akan menambahkan nama mereka sendiri. Selanjutnya, setiap jenis orang, dalam kehidupan sekolahnya sampai sekarang, adalah kelompok dengan koneksi lemah bagi Yatori.

Takut dilupakan, mereka mencoba untuk membuat kesan kecil dari awal, ini merupakan ide yang konyol. Tapi tetap saja, Sebagai bagian dari siswa kelas atas yang dikombinasikan dengan kebijaksanaan dan keberanian, dia harus membuat sikap yang bermartabat.

"Ah, tidak masalah! Minta porsi kedua es krim!"

Telinga yatori bergerak karena siswa yang berteriak di dekatnya ... Es Krim!

Seperti yang diharapkan dari acara kelulusan Imperial Grand Academy. Masakan mewah berjejer disepanjang diatas meja aula pertemuan. Ikan goreng yang ditambah dengan banyak bumbu rempah-rempah, sup daging direbus dengan gunungan rempah-rempah, nasi dicampur dan dirbus bersama dengan begitu banyak rempah-rempah yang akan membuatmu mati. Rasa rempah-rempah, yang untuk mensterilkan, memberi rasa, dan meningkatkan metabolisme, merupakan ciri mutlak dari Katjvarna. Sejak Yatori terbisa dengan semua itu, dia tidak keberatan lagi.

Namun, dia baru saja datang dari pidato panjang presiden. Dia dan semuanya telah banyak mengeluarkan keringat, dan bibirnya menjadi, kering dan tipis yang melampau normal. Makan makanan dengan banyak rempah-rempah akan mempercepat metabolisme keringat dan tidak menyejukkan. Tubuh Yatori sangat menginginkan "kesejukan."

Salah satu caranya adalah dengan menyelesaikan percakapan dengan Instruktur di saat yang tepat, ia berpaling ke arah suara tadi dan mulai berjalan dengan cepat. Es Krim--tidak dapat disangkal lagi merupakan suara dan kata yang paling menarik melebihi siapa pun di negeri ini.

Di dalam Katjvarna, yang jauh dari salju dan bahkan tidak pernah mengalami hujan es, satu-satunya orang yang mampu membuat permata berharga yang disebut es adalah roh air. Selain itu, mereka tidak dapat membuatnya dalam jumlah banyak, dan kebanyakan hanya beredar sebagai industri pendingin. Kemewahan dari "makan es" adalah kenikmatan yang hanya ada pada hari khusus, dan hal-hal yang menggembirakan.

Dengan banyak tangan yang mengambilnya, jumlah tyang tersisa sekarang dalam keadaan genting. Yatori, terus mendorong dirinya berjalan meskipun tidak dapat melakukan apa-apa selain berdoa aar jumlahnya cukup untuk dirinya, dan akhirnya ia tiba di depan piring.

Dia menarik napas lega tanpa berpikir. Es Krim di atas piring besar itu benar-benar hanya tersisa sedikit, yang apabila diambil semuanya dan disajikan diatas piring kecil maka akhirnya hanya akan cukup untuk satu orang. Itu sudah cukup ... Sambil membayangkan kesejukan es menggelincir di tenggorokannya, dia meletakkan satu tangannya di sendok.

"Ah."

Tangan Yator & IKTA bersentuhan

Jari-jarinya, saat akan mengambil pegangan sendok, bersentuhan dengan jari seorang pemuda yang juga ingin mengambilnya di saat yang bersamaan.

"IKTA."

"Ah, Yatori. Selamat atas kelulusannya. Seperti yang diharapkan dari bagian kelas atas. Aku bangga berada di tahun yang sama."

Selagi memberikan pujian palsu, pemuda berambut hitam tersebut bertahan bahkan memberikan kekuatan pada sendok yang tercengkram erat. Yatori juga melakukan hal yang sama. Bergulat dengan sendok dari kiri ke kanan, keduanya tidak mau mengalah di depan meja piring es krim.

"... Kau, tidak muncul saat acara wisuda?"

"Yah, jangan kasar padaku. Hatiku selalu bersama-sama dengan semuanya."

"Aku tidak tertarik dengan hal aneh, seperti hatimu dapat dilepas. Jadi, dimana tubuh aslimu?"

"Dikuasai oleh tidur di hutan belakang sekolah. Aku tidak dapat membantu dan khawatir dengan banyaknya orang yang runtuh tahun ini."

"Delapn orang tidak mampu mendengarkan .... Jadi, kau, untuk bebrapa alasan melewatkan acara wisuda, hanya untuk muncul lagi di acara makan siang seperti tidak terjadi apa-apa?"

"Karena itu, hari ini di asrama tidak ada makan siang. Bahkan jika kau membiarkanku tidur melewati upacara wisuda, makan tetaplah kewajiban."

"Sepertinya aku akan menerima alasanmu. Pokoknya, singkirkan tanganmu."

Bagi Yatori yang memerintah dengan mengancam, IKTA mengangkat bahu dan tersenyum jahat.

"Berpikir bahwa lulusan terbaik yang terkenal di dunia tidak mau memberikan satu piring es krim untuk orang lain ..."

"Ugh."

"Aku Kecewa ... Para guru mungkin akan jijik. Untuk berpikir putri sulung daeri keluarga Igsem akan begitu memalukan ..."

Menyadari kehormatan yang dimiliki keluarganya, kekuatan pada tangan nya secara bertahap berkurang, IKTA, kemudian berhasil merebut sendok dan dengan gembira mengambil es krim yang tersisa ke dalam piring kecil.

"Seperti yang diharapkan dari Yatorishino Igsem, kebanggannya lebih tinggi dari gunung, hatinya lebih luas dari lautan. Sepertinya aku benar-benar memilki teman yang-- Ah baik, ow!?"

Saat ia membawa piring penuh ke tubuhnya, tangan kiri IKTA mengalami mati rasa. Tanpa menarik perhatian, tinju Yatori dengan cepat dikeluarkan mengenai saraf di sikunya. Dengan sigap menangkap piring yang jatuh dan mengambilnya untuk dirinya sendiri, Yatori tersenyum penuh kemenangan.

"Terima kssih atas caramu melayaniku, IKTA-kun. Seorang pria memang selalu mendahulukan wanita."

"Suatu kehormatan dapat menerima pujian dari anda."

IKTA membalas meski tidak dapat berargumen, mengosok sikunya dengan mata yang terlihat nyeri.

"... Mm~m."

Kesejukan dan rasa manis menyebar ke dalam mulutnya. aroma kayu manis memasuki hidungnya, sensasi es krim yang mencair karena panas tubuhnya meluncur ke dalam tenggorokannya. Yatori merasakn sensasi menggigil saat memegang sendok yang masih berada dalam mulutnya.

"Aku serasa hidup kembali, Es Krim memang yang terbaik."

"Itu memang sangat benar bukan? Disisi lain, aku hampir mati kepanasan. Tidak, aku sudah mati untuk waktu yang lam."

Dengan meminum minuman dalam cangkir porselin di tangannya, IKTA duduk di bangku, yang berada di sudut aula. Dia melotot saat melihat ekspresi bahagia Yatori yang meliriknya.

"Bukankah berlebihan, meminum tuak dingin untuk dirinya sendiri?"

"Alkohol ini kurang kuat dan belum diferemntasi dengan cukup. Oleh karena itu, aku tidak akan menganggapnya sebagai alkohol."

Meskipun berkata seperti itu, IKTA, dengan kendi besar tuak di bangkunya, menguras isi cangkir dan beberapa kali mengisinya kembali. Ketika rasa haus akhirnya menghilang, dia mulai mengisi kedua tangannya dengan makanan dan mulai makan terus-menerus.

"NNG ... mmm .... Mengingat bahwa ini adalah pesta dari Imperial Grand Academy, kualitas makanan yang disajikan sama dengan Kekaisaran. Kenyataan bahwa hal itu akan menurun adalah hal yang menghawatirkan, kau tahu, Yatori-kun."

"Cobalah untuk tenang. Karena siswa biasa seperti dirimu, yang sangat sulit untuk menghadiri kelas setiap tahunnya, kualitas makanan bukanlah suatu yang mereka pedulikan, kau mengerti."

Selagi berbicara, Yatori meletakkan sendok terakhir es krim ke dalam dalam mulutnya dengan nada menyesal. Dia melamun menatap meja, tapi tidak ada satu pun tanda-tanda akan lebih banyak es krim yang datang. Dia tidak dapat melakukan sesuatu tetapi diingatkan perkataan IKTA ini.

"Sialan, ku pikir itu adalah es krim terakhir tahun ini. Dalam kasus apapun, karena harga susu dan madu di atas es, yang dibuat langsung dari dapur, tampaknya telah meningkat cukup banyak sejak awal tahun di mulai."

Sambil mengeluh, IKTA, memberikan keputusasaan sambil menegak tuak.

Tersimpan didalam kantong pinggangnya, rekannya, Roh cahaya Kus, memperlihatkan matanya yang cemas.

"IKTA, jangan minum alkohol terlalu banyak, itu tidak baik bagi tubuh."

"Aku kira begitu, Kus. Peluang dimana diriku dapat minum hingga menyakiti tubuh jarang terjadi, kau tahu."

Sambil bolak-balik menonton keduanya, Yatori dengan santai membawa tangannya ke pinggul kanannya dan membelai wajah patnernya yang tersimpan disana. Dengan "ruang api" di kedua tangan, ia adalah Roh api Syiah.

"Sepertinya kau mengalami kesulitan seperti biasanya, Kus, Syiah khawatir juga."

"Terima kasih banyak, Yatori. Syiah telah diberkati dengan master yang bertanggung jawab."

"Setuju."

Setelah berbicara sambil menghela napas, Syiah terdiam untuk kedua kalinya.

Dia tampak dingin, tapi mengingat keduanya, ia lebih dekat ke mode standar roh ini. Kepribadian roh dibentuk dengan menerima pengaruh tuannya, tetapi roh-roh dengan kemampuan seperti Kus jarang ada, dan roh seperti ini yang menjadi patner tentara diutamakan untuk menjadi lebih komunikatif.

Prolog
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifthteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty-one
Epilog
PROLOG

Latham Weekly, 2 Juni 1998
PEMBUNUHAN MENGERIKAN DI RACOON CITY

Sebuah tubuh termutilasi yang dikenali sebagai Anna Mitaki empat puluh dua tahun di temukan kemarin di dekat rumahnya di laut Racoon City, membuatnya menjadi korban keempat dari "Pembunuh yang diduga kanibal" yang sama dengan yang terjadi di dekat distrik Victory Lake bulan lalu. Sama halnya dengan laporan forensik korban terakhir lainnya, mayat Mitaki menunjukkan sebagian tubuhnya telah dimakan, pola gigitannya persis seperti pada rahang manusia.

Tak lama setelah penemuan Nona Mitaki oleh dua orang yang sedang berjogging sekitar pukul 09:00 tadi malam, Kepala Irons membuat pernyatan tegas singkat bahwa RPD akan berusaha keras menangkap para pelaku kejahantan keji tersebut dan saat ini ia sedang berkonsultasi dengan pejabat sekitar untuk mengambil tindakan perlindungan bagi warga Racoon.

Selain terjadinya pembunuhan kanibal, terdapat tiga orang meninggal lainnya dengan kemungkinanan serangan hewan buas di hutan Racoon beberapa minggu terakhir, membuat total kematian misterius menjadi tujuh....

Racoon Times, 22 Juni 1998
HORROR DI RACOON CITY
LEBIH BANYAK LAGI KORBAN

Mayat pasangan muda ditemukan minggu pagi di Taman Victory, membuat Deanne Rusch dan Christopher Smith menjadi korban kedelapan dan kesembilan pembunuhan sadis yang meneror kota sejak pertengahan Mei tahun ini.

Kedua korban, yang berusia 19, dilaporkan hilang oleh kedua orang tua yang bersangkutan sabtu tengah malam dan ditemukan oleh petugas polisi di tepi barat Victory Lake sekitar pikul 02:00. Meskipun tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan, pihak kepolisian, saksi mata mengatakan bahwa keduanya memiliki luka yang sama dengan yang ditemukan pada korban sebelumnya. Apakah benar atau tidaknya pembunuhnya manusia atau hewan masih belum di umumkan.

Menurut teman-teman kedua pasangan muda tersebut, keduanya berbicara tentang melacak keberadaan anjing liar yang dikabarkan terlihat di taman hutan dan berencana akan melanggar jam malam untuk melihat salah satunya yang diduga sebagai makhluk nokturnal.

Walikota Harris telah menjadwalkan konferensi pers sore ini, dan diharapkan untuk membuat penyataan tentang krisis saat ini, serta menyerukan pemberlakuan jam malam.

Cityside, 21 Juli 1998
"S.T.A.R.S." SPECIAL TACTICS AND RESCUE SQUAD DIKIRIM UNTUK MENYELAMATKAN RACOON CITY

Dengan laporan hilangnya tiga pejalan kaki di Hutan Racoon awal pekan ini, Pejabat kota akhirnya menyerukan pemblokadean 6 jalur desa di kaki Pegunungan Arkly. Kepala Polisi Irons mengumumkan kemarin Bahwa S.T.A.R.S akan berpartisipasi penuh dalam pencarian pejalan kaki dan juga akan berkerja sama dengan RPD sampai berkhirnya krisis yang merisaukan masyarakat kami.

Kepala Irons, mantan anggota S.T.A.R.S., berkata hari ini (dalam wawancara eksklusif dengan Cityside) bahwa ini saatnya menurunkan laki-laki dan wanita yang berdedikasi untuk melindungi keselamatan kota ini. Kami telah megalami sembilan pembunuhan brutal dalam kurun waktu dua bulan terakhir, dan setidaknya lima orang menghilang di dekat Hutan Racoon. Hal ini membawa kami pada petunjuk bahwa para pelaku kejahatan kemungkinan bersembunyi di suatu tempat di kawasan Victory Lake, dan S.T.A.R.S. memilki segala jenis pengalaman yang kita perlukan untuk menemukan mereka.

Ketika ditanya mengapa S.T.A.R.S. belum ditugaskan pada kasus ini sampai sekarang, Kepala Irons hanya mengatakan bahwa S.T.A.R.S. telah membantu RPD sejak awal dan saat bertugas penug dalam mengatasi kasus ini.

Didirikan di New York pada tahun 1967, yang di danai pihak swasta, S.T.A.R.S. awalnya merupakan organisasi yang diciptakan untuk melawan terorisme yang berafiliasi dengan kelompok pejabat pensiunan militer dan mantan anggota lapangan CIA dan FBI. Dibawah bimbingan mantan NSDA (Keamanan Nasional Dan Direktur Badan Pertahanan) Marco Palmieri, layan mereka cepat meluas mencakup segala sesuatu tentang negosiasi sandera dan kontrol kerusuhan.

Bekerja sama dengan lembaga kepolisian setempat, masing-masing kantor cabang S.T.A.R.S. dirancang untuk bekerja sebagai unit yang mandiri. S.T.A.R.S. mendirikan cabang di Racoon City melalui upaya penggalangan dana beberapa bisnis lokal pada tahun 1972 dan saat ini dipimpin oleh Kapten Albert Wesker, yang posisi tersebut dipromosikan kurang dari enam bulan yang lalu.


Albert Wesker

The Umbrella Conspiracy
Novel Resident Evil merupakan adaptasi dari seri game Survival Horror tekenal berjudul Resident Evil atau BIOHAZARD dalm versi Jepang, dan ditulis oleh S.D. Perry.

Sinopsis

Resident Evil menceritakan tentang kasus pembunuhan mengerikan misterius yang meneror Raccon City. Dengan banyaknya kasus serupa maka diterjunkanlah S.T.A.R.S. untuk menyelidiki kawasan hutan di kaki pegunungan Arkly, dimana terdiri dari Alpha team dan Bravo team, dengan pimpinan Albert Wesker.

Vol 1 - The Umbrella Conspiracy
Click Disini

Bab 2 - Hero Mulai Menyerang Saat Ini
-----------------------------------------------------------------------------

「Selamat datang, terima kasih karena telah datang, Hero-sa ... ga ~ fu!」

Saat aku membuka mata, sasaran kebencian ku langsung menerima pukulan dengan kekuatan penuh ku.

Tinjuku secara reflek keluar dan memukul perutnya dengan kekuatan penuh ku. Rambut perak putri Alesia Aurelia bergoyang dan dia terhuyung mundur beberapa langkah, berjongkok dan memegang perutnya.

Aku sesungguhnya ingin mengincar wajah, tapi karena diriku terbaring, aku hanya mampu meninju sampai disitu, dan kekuakatan pukulan ku tidak sepenuhnya keluar.

「Yang Mulia !!」 「PUTRI !!」

Tidak dapat mengerti akan situasi yang terjadi, para ksatria yang sejenak tercengang dan bergegas membantu putri dengan panik. Beberapa mantra penyembuhan tingkat rendah segera diteriakkan dan cahaya redup menyelimuti sang putri.

Melihat tontonan itu, aku tidak puas sama sekali.

Meskipun aku tidak menggunakan senjata apapun, meskipun itu seragan biasa tanpa kekuatan, sihir penguatan maupun berkat, aku tidak mengerti bagaimana mungkin dia yang tidak menggunakan peralatan apapun dan menerima pukulan langsung ku tanpa terluka parah.

Ketika pertanyaan itu muncul keluar, lebih banyak pertanyaan tentang situasi saat ini langsung mengikuti nya.

「Uhh ... oh? Di mana sih aku? Apakah ini mimpi? Sebuah akhirat? 」

Meskipun seharusnya aku sudah meninggal, aku tidak melihat ada yang salah dengan tubuh ku ketika aku melihat nya.

Baik bekas maupun tanda pedang 「Deus Slayer」 yang seharusnya menancap di dada ku tidak ada, bahkan tidak ada bekas pada pakaian yang kupakai.

Sudah lebih dari 4 tahun yang lalu, pakaian hitam ini adalah pakaian yang ku gunakan saat aku mulai melakukan perjalanan di dunia ini untuk pertama kalinya.

Itu seragam sekolah tinggi ku, yang Ukei Kaito kenakan.

「Kau bajingan, apa yang sudah kau lakukan !!」

「Meskipun kau Hero, Kau tidak dapat melukai sang putri !!」

Meskipun ksatria dengan cepat menodongkan pedang mereka pada ku, tekanan yang mereka keluarkan tak memiliki niat membunuh. Mereka pasti berpikir aku masih belum berpengalaman di pertempuran, sehingga tekanan yang mereka pancarkan hanya seperti angin lembut.

Aku mengabaikannya dan segera mencoba untuk memahami situasi saat ini.

Setelah mengamati sekelilingku, aku pasti berada di daerah pemanggilan di dalam benteng ibukota kerajaan.

Hanya beberapa saat yang lalu, aku berada di bagian terdalam dari Ryuudouden di kedalaman daerah yang belum terjelajahi, The Dragon Tomb.

Seharus nya itu sangat jauh dengan jarak 10.000 kilometer. Dengan asumsi memnggunakan sihr perpindahan, kau harus melakukan transfer jarak jauh lebih dari 10 kali, itu akan sangat mustahil bahkan bagi Demon Lord yang sangat bangga dengan jumlah kekuatan sihir tidak masuk akal, mampu melakukan dalam satu kali perpindahan.

Maka mungkin hidup ku menyala kembali seperti lentera bergulir ... Yah, ilusi yang dapat dianggap sebagai mengenang kembali kehidupan seseorang yang pasti tidak mungkin.

Sejak mimpi itu, aku tersadar dan permusuhan yang kurasakan ini secara bertahap muncul kembali.

Jika ini bukan mimpi atau lentera bergulir, sayangnya diriku masih belum mendapatkan penjelasan untuk situasi saat ini.

「Oi, kau mendengarkan !?」

"Tidak juga."

「Ap !? Kau bajingan!!"

Seperti sebuah tamparan tepat wajah mereka, kebanggaan murah kesatria menjadi rusak karena jawaban yang setengah hati. permusuhan berubah menjadi niat haus darah dan menodongkan pedang mereka.

Sebaliknya, niat haus darah yang mereka tunjukkan padaku hanya seperti kehangatan lembut saat ini.

Selagi mereka berpikir bahwa aku tidak benar-benar kuat karena jawaban setengah hati melunakan mereka, tubuh ku bereaksi dan bergegas menghampiri mereka.

「Eh? Ap- !? 」

Aku menginjak kakinya dan aku memukul sikuku ke tenggorokannya, membawa semua berat badan ku. Aku tidak menahan setiap gerakan ku.

Aku telah dipanggil sebagai Hero selama tiga tahun.

Setelah mengalahkan Demon Lord, Aku diburu selama satu tahun, diburu oleh dunia sebagai pengorbanan bagi pemulihan pasca-perang.

Jika seseorang tidak terbiasa melakukan serangan fatal dan ragu-ragu, maka mereka tidak akan memiliki hidup yang panjang.

Selanjutnya, para ksatria menjadi berhenti bergerak di tempat tak menduga. Orang yang datang pada ku terbanting ke dinding, dengan tenggorokan yang sebagian hancur, dan sekarang mulutnya mulai berbusa. Tubuhnya merosot dan ia terjatuh.

"Ah? leher tidak patah. Errr ~ ... Apakah lehernya dilindungi semacam semacam sihir penguatan? Yah, meskipun aku tidak merasakan type sihir telah digunakan ... Sebaliknya, tubuh ku terasa berat? Hmmmm? 」

Keheningan memenuhi ruangan dan hanya suara ku yang terdengar.

Tidak peduli seberapa terampil atau kuat nya dia, meskipun ia tampak kuat atau ahli. Meskipun diriku tidak menggunakan senjata apapun, sulit untuk berpikir bahwa itu tidak efektif.

Seharusnya, lehernya sudah terputar dan berbalik dengan suara kruryuk-. Namunkenyataannya, itu tidak terjadi.

「L-Lauren !!」

Dalam beberapa detik kemudian, para ksatria pecah untuk membantu dan berkumpul di dekat ksatria yang jatuh. Mereka buru-buru meneriakkan mantra pemulihan dan menyiram sebuah ramuan penyembuhan tingkat menengah pada tenggorokan ksatria ini.

「A-apakah ada sesuatu yang tidak memuaskan Anda, Hero-sa ... ma-」

Putri nyaris tidak mampu mengeluarkan kata-kata, karena ia baru pulih dari muntah dengan wajah biru pucat sampai di telinganya. Dia terintimidasi ketika niat haus darah yang ku pancarkan tanpa sadar memenuhi ruangan.

Dengan wajah pucat dan agak pulih, sang putri seperti berbicara dengan bergumam. Mendengar suaranya menyebabkan rasa haus darah ku tidak sengaja terpancar keluar, mengintimidasi setiap orang di sini.

「Kau dapat berbicara sesuatu seperti itu, Alesia. Seperti yang diharapkan dari seorang putri. Aku hanya tidak suka dengan segala sesuatu tentang dirimu, suara itu, mata itu, sosok itu, sikap itu, aku tidak suka sama sekali. Aku merasa sakit hanya dengan mendengar kata-kata dari mulut mu. 」

Seorang kesatria merasakan bahaya yang luar biasa dan dengan tubuh gemetar berusaha untuk bertindak. Dia bertukar posisi dengan sang putri untuk melindungi dirinya, tapi hanya sedikit yang dia tahu bahwa itu tidak berguna.

Karena, aku dapat bergerak dengan kecepatan yang tidak masuk akal, tidak lagi ada.

「Kyaarghhh! Uggu ~ ... KKU ~ ... 」

Aku menyelinap melewati ksatria dan berlari di samping seseorang, kemudian aku meraih lehernya dengan satu tangan dan menghantamkan nya ke dinding.

「Dulu aku hanya orang polos yang dipanggil dengan egois, dipaksa masuk ke dalam peran seorang Hero. Jika aku mengalahkan Demon Lord lagi, semua yang menunggu ku hanyalah untuk disalahkan atas kejahatan yang tidak ku lakukan, dan dikhianati dan ditertawakan. 」

「Ap ... apa maksudmu ... kuh ... huff ...」

Sangat jelas bagi ku, aku tidak akan pernah melupakannya.

Begitu Demon Lord dikalahkan, dunia akan berubah 180 derajat.

Saint akan menyatakan diriku sebagai musuh dunia, dan kerajaan menegaskan hal itu. Dan semua kejahatan yang dilakukan di balik layar disalahkan padaku.

Sahabat yang telah berjuang bersamaku, teman-teman yang kupikir berbagi ikatan yang erat, semua nya akan mengkhianati ku tanpa terkecuali.

Tanpa diragukan, orang sama yang aku selamatkan dengan meminta bantuanku akan mengkhianati ku, melemparkan batu pada ku, menghina ku dan meludahi ku.

Putri ini juga salah satu dari orang-orang itu.

Setelah aku mengalahkan Demon Lord, dunia akan menjadi musuh ku, dan semua sekutu ku akan menghilang.

Di antara mereka, sang putri akan berpura-pura menjadi sekutu. Dia mendekati ku sambil mengatakan "Aku akan membantu mu" dan "Aku akan memberimu tempat tinggal".

Hidup sebagai buronan sangat melelahkan. Perubahan dramatis bisa menjadi begitu melelahkan membuatku mudah percaya akan kata-kata dari bantuan. Hanya untuk mendapati diriku dikhianati dan ditertawakan.

Sambil mengatakan bahwa itu adalah tempat yang aman, aku dibawa ke sebuah crystal teleportasi, dimanaaku bisa menggunakan sihir untuk masuk, tapi tidak untuk keluar. Itu ruangan perangkap seperti di dalam penjara.

Dan ketika aku nyaris lolos menyelamatkan hidup ku, aku mengalami cedera serius yang butuh waktu cukup untuk menyembuhkan nya.

「Ah, Saat kau menjebakku, sekutu mu, saat itu kau mengatakan kepada ku" Aku tidak pernah mengkhianati mu, dari awal aku tidak pernah menganggapmu sekutu dan seharusnya itu sudah jelas ". Sejak awal, seseorang dari dunia yang berbeda bukan lah manusia, kau tidak memberitahu ku bukan? 」

「Sungguh, aku tidak tahu apa yang Anda ......」

Mereka memperlakukan ku seperti idiot. Dan kebenaran memang aku adalah seorang idiot.

Aku akan menyadarinya bila aku menilai dia dengan benar, bila dia menyembunyikan permusuhan nya padaku. Jika aku mengabaikan kata 'percaya', maka ini tidak akan pernah terjadi.

Bagaimanapun, Sekarang aku jelas bisa merasakan niat jahat yang tersembunyi di dalam hati sang putri. Hal itu terasa jelas meskipun ia tampak kesakitan dan bingung.

Gerakan kecil, kontak mata, pola pernapasan, perubahan ekspresi.

Ini adalah cara ku untuk mendapatkan informasi untuk memprediksi pikiran dan pergerakan lawan ku dipertempuran. Kau tidak akan pernah bisa menyembunyikan niat jahat mu dari ku.

「Sigh-, kaubenar-benar memiliki topeng tebal di bawah kulit mu. Yah, meskipun aku tidak mengerti situasi ini, tampaknya ini bukan mimpi atau lentera bergulir, tapi tidak masalah. Aku akan meninggalkan hal-hal yang sulit untuk nanti. 」


Ah, aku tidak sengaja mengeluarkan suara ku.

「Aku tak tahu berapa lama lagi bonus waktu yang kumiliki ini akan berakhir ... aku bersumpah ...」

Suaraku mulai meluap dengan gembira, ekspresiku pecah ke dalam euforia yang sangat cepat, jantungku mulai berdetak dengan cepat menyebabkan tangan ku tidak mampu mengontrol kegembiraan dan bertindak gegabah.

「Aa ...... Ugguhk ......」

Kemudian, kebencian dari sang putri meredup dengan cepat.

Aku melepas tangan ku dan gengamanku di lehernya mengendur. Dia terjatuh ke belakang, menatapku dengan mata yang sangat ketakutan. Sosok diriku yang tercermin di matanya dan ekspresi ku yang aneh dan mengganggu nya.

Tapi, itu bagus. Semuanya tidak masalah.

Aku ingin hidup di dunia yang indah ini selamanya. Karena dunia di mana diri ku bisa menjadi Hero (pahlawan).

Tapi, hasil akhir dari dunia ini hanyalah untuk dikhianati dan dicap sebagai penjahat. Menjadi bahan tertawaan.

Aku tentu saja polos, tapi sekarang tidak lagi. Aku sudah lama rusak.

Aku bersumpah, aku akan membalas dendam.

Wajah ku pasti menunjukkan kepada orang lain, wajah yang dipenuhi dengan kegilaan, yang pasti berlawanan dengan ide kehormatan mereka.

「T-tolong ... B-bantu ......」

"Menjijikkan. Menderita lah sebanyak mungkin, Alesia 」

「GYAU !!」

Kiri, kanan, kiri, kanan ... aku memukul wajahnya hingga kesadaran nya melemah dan wajahnya mati rasa. Aku memukulnya agar dia bisa menderita rasa sakit sebanyak mungkin.

「Bajingan !, Gya !?」

「Gguuhkk !!」

「Hora! Hora! Hora! Hora !! Putri penting kalian sedang dipukuli sampai menjadi bubur, tidak bisakah kalian melakukan sesuatu? Hah!?"

Merasa marah karena sang putri sedang dipukuli, para ksatria akhirnya bergerak dan melakukan, segera aku dikelilingi oleh 5, tidak, 6 ksatria, ini sama sekali bukan masalah besar bagiku.

Aku menggerakkan siku ku ke sendi kaki para kesatria, menghancurkan pusat gravitasinya. Aku kemudian memberikan tekanan untuk menimbulkan rasa sakit sebanyak mungkin, mengakibatkan tulang itu memutar dan patah. Aku kemudian melanjutkan dengan mencungkil matanya, menghancurkan telinganya, dan merobek hidungnya menjadi beberapa potongan.

「Ahaha ... ahahahaha !!」

Seperti biasa, tubuh ku terasa berat, lamban, tapi tidak perlu menggunakan Spirit Sword.

Sangat disayangkan tapi mereka tidak layak untuk dibunuh dengan Spirit Sword ku. Juga, aku tidak ingin membunuh mereka.

Aku ingin balas dendam.

Aku ingin mereka menderita.

Aku ingin mereka menderita sebanyak mungkin.

Jika aku tidak bisa, hati ku tidak akan pernah damai.

「AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!」

Jeritan rasa sakit dan rasa takut mereka layaknya musik di telinga ku, sensasi ini tidak bisa dihentikan ... rasanya terlalu bagus.

Suara ini tidak mau berhenti, ia ingin menyiksa mereka sampai mati. Jika mereka mulai pingsan, aku hanya akan memberikan rasa sakit sampai mereka terbangun lagi.

Ini tentu adalah neraka bagi ksatria.

Ini tentu adalah neraka bagi sang putri.

Bagi ku, ini adalah surga di mana semua keinginan ku menjadi kenyataan.

Tawa tidak pernah berakhir. Ini tidak akan pernah berakhir.

Jeritan tidak pernah berhenti. Ini tidak akan pernah berhenti.
Hero Bersumpah Untuk Balas Dendam
----------------------------------------------------

Licik, menjijikkan dan menjijikkan ... aku merasa muak.

Setiap kali aku melihat sekelilingku, setiap dari mereka dan semuanya adalah sama.

Mereka mengkhianati ku sambil tersenyum, menginjak-injak niat baik ku sambil tersenyum, dan memberikan racun sambil tertawa keras.

Aku merasa seperti seorang idiot karena berusaha mati-matian untuk menyelamatkan orang-orang seperti mereka, tapi tanpa bisa memutar waktu, aku hanya bisa merasa frustasi.

Bisa dikatakan bahwa aku bertanggung jawab karena mudah tertipu, itu sebabnya keadaan ini memang wajar. Namun, jika seseorang mengatakan aku harus menerimanya, maka itu tidak akan mungkin.

「.......... Kita berhasil."

「Ya ampun, kau memang benar-benar monster.」

「Akhirnya berakhir juga. Semua kejahatan dimurnikan sesuai dengan kehendak Tuhan. 」

Selagi sumber kehidupan terus keluar dari pedang yang menikam di dada ku, mantan teman-teman ku, bukan, orang yang ku pikir teman-teman mengelilingi ku.

Tanpa diragukan lagi ini merupakan hukuman, hukuman untuk ku yang membabi buta bergantung dengan kata 'percaya'.

Oleh karena itu, jika ada kesempatan kedua, aku pasti tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Oleh karena itu, jika ada kesempatan kedua, aku pasti akan membunuh mereka.

Aku akan membunuh sang putri, aku akan membunuh ksatria, aku akan membunuh penduduk desa, saya akan membunuh ahli sihir, aku akan membunuh tentara, aku akan membunuh Pendeta Suci, aku akan membunuh ahli bela diri, aku akan membunuh assasins, aku akan membunuh para penari, aku akan membunuh pedagang, aku akan membunuh Raja, aku akan membunuh Ratu, aku akan membunuh para bangsawan.

Aku akan membantai mereka semua, dengan cara yang paling kejam; dengan cara yang paling sadis.

Akan ku ukir di tempat terdalam, terdalam, bagian terdalam dari hati ku, jadi aku tidak akan pernah melupakannya di kehidupan berikutnya.

【System Message: Holy Sword of Vengeance terbuka. 】

Saat kesadaran ku mulai memudar, suara itu terdengar. Tapi tubuh ku tidak mau bergerak sedikitpun, aku tidak bisa berbuat apa-apa.

「Hei, aku bertanya-tanya di mana kita membuat kesalahan ... Apa yang harus kita lakukan, untuk hidup dalam waktu seperti game untuk selamanya ......, atau mungkin, ada yang bisa kita lakukan ... Aku berharap ini berakhir dengan berbeda ...」

Dan kemudian, aku ingat pada akhir pembunuhan itu, seorang wanita lain yang tewas. Dia juga ditusuk dengan cara yang sama dengan ku, menertawakan atas ketidakberdayaan nya sendiri, wanita itu disebut sebagai Demon Lord (Raja Iblis).

「Kukuku ... ahahaha-ugguukku ... bwahahahahaha !!」

Darah keluar bercampur dalam tawa. Ini benar-benar sebuah cerita lucu, musuh dunia, musuh mereka katakan kepada kita untuk mereka lawan yang dianggap musuh sejati pahlawan adalah satu-satunya orang yang tidak berbohong. pelawak itu menari sedikit lebih lama.

「Cih, kau masih belum mati!」

「Tidak, dia tidak memiliki kekuatan untuk berdiri lagi. Tapi, pemurnian dari kejahatan akan membutuhkan sedikit waktu. 」

「Itu benar, ia bahkan tidak bisa memelototi kita lagi.」

Selagi merasa mereka akan tertawa lagi, pikiran ku tiba-tiba bergejolak.

Karena ia sudah kehilangan terlalu banyak darah, tidak sanggup lagi untuk mengelarkan kata-kata. Oleh sebab itu, kata-kata yang terukir hanya keluar dengan insting.

Ukei Kaito Meninggal

「Ah ... kalian semua, aku akan benar-benar membunuh kalian semua dengan cara apapun......」

Kachick- Suara yang mengkonfirmasi HP nya telah habis, dan kesadarannya tenggelam ke dalam dasar jurang yang gelap.

Aku, Ukei Kaito meninggal.


 ✩


【System Message: Tutorial Mode telah berakhir.

Waktu terpakai: 4 tahun, 112 hari, 17 jam, 52 menit dan 35 detik.

Experience (level) menurun dari waktu ke waktu ...

Karena jumlah kemunduran melebihi akumulasi poin pengalaman, reset level kembali ke nilai awal, defisit - 20.000 telah dikumpulkan.

Pengaturan Poin Experince dikunci pada Lv 10.

Jumlah kemunduran melebihi batas defisit.

Mencabut keterampilan yang sesuai dengan jumlah kemunduran pada proses kemunduran yang telah dieksekusi.

Kemunduran Skill, Penarikan sukses. Skill sepenuhnya diinisialisasi.

Karena jumlah kemunduran melebihi Skill, mencoba proses kemunduran dengan mencabut Skill khusus 「Spirit Sword」.
......... Percobaan gagal karena efek 【Holy Sword of Vengeance】.

Proses penarikan dibatalkan, berpindah dengan mencoba menyegel jumlah kunci dari poin Experience.

Proses Penyegelan berhasil. 53 dari 58 bentuk 「Spirit Sword」 telah disegel.

Mengimbangi jumlah kemunduran yang berlebih telah berakhir.

Mempersiapkan kemunduran untuk memulai Mode Awal ...

...

... Complete.

Menghitup mundur untuk memulai Mode Awal.】
  • Bab 1
  • Bab 2
  • Bab 3
  • Bab 4
  • Bab 5
  • Bab 6
  • Bab 7
  • Bab 8
  • Bab 9
  • Bab 10
  • Bab 11
  • Bab 12
  • Bab 13
  • Bab 14
  • Bab 15
  • Bab 16
  • Bab 17
  • Bab 18
  • Bab 19
  • Bab 20

--------------------------------------------------
Epilog
--------------------------------------------------

Dibawah, langit malam tak berwarna jelas, seorang pria tua berdiri tegak sendirian mengenakan jas lab putih.

Cahaya yang dipegang ditangannya bukanlah roh tapi lampu minyak. Saat ini, ia mengarahkan cahaya menggunakan tangannya. Apa yang ingin ia lihat bukan lah kakinya diman cahaya lampu dapat mencapainya, tetapi sesuatu yang lain, yang berada di posisi berlawanan, yang membutuhkan cahaya untuk di amati.

"Tunggu sebentar, Profesor Anarai, jika anda berada di luar pada saat seperti ini anda akan kedinginan!"

Curiga dengan kondisi Profesor, yang berdiri tanpa menggigil, seorang pemuda dengan jas lab putih berlari keluar dari rumah. Dibandingkan dengsn daerah panas dimana mereka tinggal sebelumnya, udara malam disini sedikit lebih dingin. Sejak tubuhnya belum terbiasa dengan iklimnya, ia khawatir dengan kesehatan Anarai.

"Oh, Bajin, tenang, aku akan segera kembali."

"... Ahh, anda sedang mengamati langit? Bukankah, terlihat cukup jelas hari ini? Jadi, apakah bintang yang sedang anda amati? atau itu bulan?"

"Sebuah bintang. Salah satu yang pssti tidak hilang selama seribu tahun."

Dari kalimat yang aneh, dan arah tatapan Anarai, Bajin cepat menunduk kebawah.

"Alderamin ... benarkan?"

"... Brrr! Hei,hentikan itu, sebut saja Bintang Utara. Kau akan membawa kembali kenangan dari inkuisitor keji Gereja Alderah."

Setelah mengatakannya, Anarai akhirnya kembali ke rumah, tidak peduli berapa banyak waktu berlalu, dia seperti murung karena memikirkannya, Bajin kemudian mengikutinya.

Laboratorium baru yang pemerintah Kioka berikan kepada mereka tidak lebih dari sebuah rumah tunggal, tetapi bagi mereka berdua itu merupakan surga di bumi dimana mereka dapat hidup tanpa berdekatan dengan cetakan atau debu. Hanya dengan itu, Bajin siap untuk mengakui patriotismenya pada Kioka, tapi Anarai sebaliknya lebih berani.

"Kah, orang-orang dari pemerintahan. Mereka mengirimkan penolakan!"

Selagi melihat kiriman pos dari kotak surat di mejanya, Anarai tiba-tiba menjadi geram. Menyimpulkan situasinya, Bajin mengangkat bahu dan berbicara.

"Apakah itu dari percobaan sebelumnya? Yah, yah tidak peduli seberapa besar yang dompet Kioka miliki, mereka tidak akan memberikan kita izin, anda pasti mengerti."

"Apa? Apakah kau tidak ingin melakukannya, Bajin?"+

"... Sulit untuk mengatankanya. Sebagai peneliti saya ingin tahu, tapi sebagai manusia saya tidak ingin, akan ada pihak yang menentangnya, anda mengerti dengan, "roh diseksi"."

Ya-Anarai mengejek, Apa yang profesor tua ini maksud adalah memminta izin pemerintah tentang diseksi epat roh agung. Tentu saja dia akan menggunakan wadah kosong tanpa "batu jiwa", tapi bahkan di Republik Kioka, negara yang rajin meningkatkan teknologi, izin tidak akan diberikan dengan mudah.

"Tidak ada yang dapat dilakukan tentang hal itu. Sebuah agama negara tidak ditentukan seperti di Kekaisaran, namun lebih dari 80% warga Kioka adalah penganut Gereja Alderah. Bahkan jika pemisahan Gereja dan negara kurang lebih membuat kemajuan, perintah-perintah Gereja Alderah tetap terpengaruh akan hukum."

"Yang ingin kukatakan jauh lebih mendasar. Mengapa, diseksi pada manusia diperbolehkan jika izin diterima saat orang tersebut masih hidup, tapi mengapa hanya 'diseksi roh' yang tidak diperbolehkan? Tidak seperti manusia yang mati secara permanen, roh adalh abadi jika kau membawa 'batu jiwa' nya ke 'Sanctum', bukan?"

Saya mengerti logika anda, tapi ... wajah Bajin mengatakannya dengan senyum kecut. Anarai tenggelam dalam keheningan, orang mungkin berpikir karena ia sedak merajuk, tapi tiba-tiba dia berdiri dari kursinya dan pindah ke sudut ruangan. Apa yang berbaris disana, sama dengan apa yang ada di labratorium sebelumnya, model dari empat roh besar.

"Hei, profesor, berhenti menundanya dan tolong beritahu saya. Apa tujuan anda menciptakan 'roh buatan'?"

"Aku tidak akan menceritakanya pada murid yang tak layak."

"Ah kejamnya! Jika saya, yang telah mengikuti anda sejauh ini, adalah seorang murid yang tidak layak, maka anda tidak akan menemukan seorang murid yang layak dimanapun anda mencarinya!"

Bajin mulai memilih-milih dokumen yang tersebar selagi menyerukan kemarahannya. Melihat ia dari sudut matanya, Anarai mulai berbicara dengan suara tenang.

"Dengar, Bajin. Ini hanya perasaan, tetapi apakah kau tidak ingin berpikir dengan bebas pada semua karakteristik makhluk hidup?"

"-Hah? 'Kehendak bebas', yang anda katakan?"

"Benar. Atau kau tidak mengikutinya lagi ... maka akan ku katakan? Misalnya, hewan liar pernah digunakan untuk menyerang manusia. Untuk mengendalikannya, kita harus menggunakan perangkap dan senjata untuk melawan. Bahkan jika kita memancing mereka dengan senyum, mereka tidak akan menurunkan penjagaan mereka dengan mudah. Itulah kehendak bebas, bukan?"

"Hah..."

"Namun, ketika mereka menjadi hewan ternak dan hewan peliharaan, hal-hal mulai sedikit berubah, mereka menjadi mendekat secara emosional pada manusia dan menjilat pada kita. Mereka akan meletakkan kaki depan mereka ketika kita mengatakan 'goyang dan berbaring'. Tentu saja eksistensi ternak dan hewan peliharaan meiliki makna dalam hidup kita, Tetapi bukankah itu, sama dengan mereka tidak memilki 'kehendak bebas', bukan?"

"Karena mereka makhluk hidup tanpa kehendak bebas, maka eksistensi mereka bermanfaat bagi umat manusia ... itukah yang anda maksud?"

"Benar. Jika 'kehendak bebas' adalah inti dari makhluk hidup, maka aku percaya bahwa manfaatnya kepada umat manusia adalh inti dari hal-hal buatan. Dan, kau dapat memikirkan mereka dalam pikiranmu ..."

Anarai mengamati model di depannya satu-per-satu. Roh api hanya memproduksi api bagi kita, roh air yang selalu menyediakan air bersih bagi kita, roh angin yang terus memberikan udara bersih, dan roh cahaya menjadi penerangan kita di malam gelap ...

"... Keberadaan ini begitu bermanfaat bagi umat manusia, menjadi rekan manusia 'tanpa bagian kehendak bebas', dapatkah kita benar-benar dapat menyebutnya makhluk hidup?"

Mendengarkan kata-kat itu, Bajin akhirnya mengerti alasan Anarai menciptakan "roh buatan".

"Profesor Anarai, pada dasarnya ... itu sebagai bukti bahwa roh-roh buatan, dapat diproduksi oleh tangan anda sendiri?"

"Aku menyadari bahwa ini masih jauh belum terbukti. Sejak mampu membuat mereka tidak berarti bahwa aku mampu menciptakan hal yang sama konon diciptakan Tuhan ... Namun, dalam kasus ini, aku akan puas jika hanya sedikit orang yang meragukannya."

Manusia berupaya memproduksi mereka sejauh ini. Seratus tahun kemudian, dua ratus tahun kemudian, hal itu akan semakin dekat dengan aslinya. Salahkah ia berpikir seperti itu, orang-orang yang memilki ide seperti itu akan muncul ... Tunggu. Jika tangan manusia mampu memproduksi mereka sejauh ini, maka terdapat kemungkinan bahwa manusia telah menciptakan yang asli?"

"Namun, roh yang lahir di'Sanctum'. Saya mendengar bahwa ada lembaga misterius dan mereka bahkan telah ada sebelum tercatat dalam sejarah. Tidak mungkin manusia di masa itu mampu menciptakan sesuatau yang bahkan Profesor Anarai dari era saat ini masih belum mapu memproduksinya?"

"Ini persis seperti yang kau katakan. Oleh karena itu ... Aku berpikir bahwa jika ada manusia yang mencipatakan mereka, maka tidakkah mereka menjadi ras manusia tanpa koneksi langsung dengan kita? Mereka mungki tidak dapat terhubung dengan kita atau mungkin sengaja memutuskan hubungan dengan kita ... dimana aku percaya mereka memiliki hubungan dengan empat roh agung?"

"Luar biasa. Dengan logika anda, pastilah itu telah ada jauh, jauh lebih awal dari peradaban kita, orang-orang yang memilki teknologi jauh lebih maju dari kita. Dapatkah kita menyebutnya peradaban kuno yang super?"

"Hmm, penamaan yang agak mengerikan. -Baiklah, itu dapat dipikirkan nanti. Untuk selanjutnya, kita akan mengidentifikasi berbagai masalah dalm menjadi produsen "Empat Roh Agung" dengan menyebutnya 'Wacana tentang Peradaban Kuno Super'!"

Mungkin karena dia senang dengan telah diputuskannya nama untuk hipotesisnya, Anarai tiba-tiba dalam suasana hati yang baik, dan mulai mengambil model ke tangannya. Bajin menunjukkan senyum kecut dan menatap bagian belakang kepala bersalju pria tua itu.

Tidak peduli negara mana atau tempat yang mereka datangi, dia bergegas pada mencari kebenaran tanpa peduli dengan hukum, pemerintah, Tuhan, atau waktu. Profesor Anarai yang intelek sangat mencintai kebebasan. Sangat mungkin, dari prespektif banyak jenius lainnya, mungkin akan menjadi hal yang membuat sangat iri.

<END>

-----------------------------------------------------------------------

  • Prolog
  • Bab 1 - Part 1, Part 2, Part 3
  • Bab 2 - Part 1, Part 2, Part 3
  • Bab 3 - Part 1, Part 2, Part 3
  • Bab 4 - Part 1, Part 2, Part 3
  • Epilog


Sinopsis

Kekaisaran Katjavarna yang saat ini sedang berperang dengan negara tetangga, Rpublik Kioka.

Di dalam Kekaisaran, terdapat seorang pemuda, yang karena suatu hal, merasa malas untuk mengikuti Ujian kenaikan Militer. Dia bernama IKTA, seorang pemalas, benci akan perang, dan penggoda wanita.

Tidak akan ada yang membayangkan bahwa pemuda seperti IKTA akan menjadi seorang Jendral besar yang terkenal.

IKTA akan melakukannya dengan kejeniusan yang dia miliki.

Layaknya terbuka tirai panggung besar cerita perang fantasy.

Vol 1
Click Disini

Disqus Shortname

Comments system

 
Copyright © 2015 BacaNovelIndo